Selasa, 28 Juni 2011

MAKALAH PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA INDONESIA


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. .... i     
DAFTAR ISI............................................................................................................ .... ii
BAB  I   : PENDAULUAN                 
A.    Latar Belakang.................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.......................................................................................... .... 1    
C.     Tujuan............................................................................................................ .... 1    
D.    Manfaat.......................................................................................................... .... 1    
BAB  II  : PEMBAHASAN
A.    Kebudayaan Indonesia Asli........................................................................... ....       
B.     Kebudayaan India ......................................................................................... ....
C.     Kebudayaan Islam ........................................................................................ ....       
D.    Kebudayaan Modern..................................................................................... ....       
E.     Kebudayaan Bhineka Tunggal Ika................................................................. ....
BAB III : PENUTUP
A.    Kesimpulan.................................................................................................... ....
B.     Saran.............................................................................................................. ....       















KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat,taufik,dan hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan makalah mata kuliah Pendidikan Agama Islam tentang Manusia dan hajat hidupnya.
Pada kesempatan ini,kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak selaku dosen pengajar mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kami dan pembaca unutuk kabahagiaan dunia dan akhirat.Amin



Makassar , 16 Mei 2011
P e n y u s u n



















BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Hhbjnck ml
B.     Rumusan Masala
a)      Kebudayaan Indonesia asli
b)      Kebudayaan India
c)      Kebudayaan Islam
d)     Kebudayaan Modern
e)      Kebudayaan Bhineka Tunggal Ika


C.    Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia.

D.    Manfaat
Agar para panbaca makalah mengetahui bagaimana kebudayaan itu berkembang di Indonesia dan mengetahui macam-macam kebudayaan yang ada di Indonesia . . .










PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA INDONESIA
Posisi Indonesia terletak di persimpangan dua Samudra (Hindia dan Pasifik) dan dua Benua (Asia dan Australia), yang sejak dahulu merupakan daerah perlintasan dan pertemuan berbagai macam agama dan ideologi serta kebudayaan.
Dalam kondisi yang demikian, maka terdapat 5 lapisan perkembangan sosial budaya Indonesia:
a)      Lapisan sosial budaya lama dan asli, yang memperlihatkan persamaan yang mendasar (bahasa, budaya,dan adat) di samping perbedaab-perbedaan dari daerah kedaerah. Persatuan dan kesatuan yang bersumber kepada lapisan ini tidak di tiadakan oleh datangnya agama dan nilai-nilai baru.
b)      Lapisan keagamaan dan kebudayaan yang berasal dari India . wilaya Indonesia  merupakan pusat pengenmangan peradaban Hindia di pulau Jawa, namun kesadaran akan kebersamaan tetap dijunjung tinggi (Bineka Tunggal Ika).
c)      Lapisan yang datang dengan agama islam tersebar luas di Wilayah Indonesia yang sekaligus juga memberikan corak tata kemasyarakatan, sebagaimana halnya agama Budha dan Hindu yang telah memberi warna pada tatanan masyarakat dan struktur ketata Negaraan.
d)     Lapisan yang datang dari Barat bersama dengan agama Kristen melengkapi kehidupan umat beragama di Indonesia di tengah tengah pengaruh dominasi asing yang silih berganti dari kerajaan kerajaan Spanyol, Portugis, Belanda, dan Inggris.
e)      Lapisan kebudayaan Indonesia yang dimualai kesadaran bangsa. Munculnya rasa nasionalisme yang tinggi terhadap kekuasaan asing telah memberikan inspirasi dan tekad untuk mendorong lahirnya gerakan Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908, kemudian disusul dengan pemantapan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Sejak periode perkembangan Nasional, semakin dirasakannya perkembangan perceturan ideologi yang pada garis besarnya terbagi atas 3 kategori yaitu:
1)      Ideologi yang menitikberatkan pada nilai-nilai agama
2)      Ideologi yang menitikberatkan pada sosialisme
3)      Ideologi yang menitikberatkan pada nasionalisme.
Dalam negara Republik Indinesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 itu, nilai-nilai luhur yang merupakan          kepribadian yang merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa inilah yang kemudian menjadi ideologi dan dasar negara yang di kenal sebagai pancasila, yang akhirnya di tuangkan dalam pembukaan UUD 1945. Dengan demikian, pertumbuhan dan perkembangan sosial budaya di Indonesia pada hakikatnya bersumber pada nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam falsafah dan dasar negara pancasila.
Setelah kemerdekaan, salah satu hal penting yang menyangkut konsepsi nusantara dan yang berkembang menjadi wawasan nusantara ialah Deklarasi 13 Desember 1957 tentang wilayah perairan Indonesia (Mochtar Kusumaatmadja, 1993).
“Bahawa segala perairan di sekitar, diantara dan yang menghubungkan pulau-pulau atau bagian pulau-pulau yang termasuk daratan Negara Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian dari pada perairan pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan mutlak daripada negara Republik Indonesia. Lalu lintas yang damai di perairan pedalaman ini bagi kapal asing terjamin selama dan sekedar tidak bertentangan dengan kedaulatan dan keselamatan negara Indonesia. Penentuan batas laut teritorial yang lebarnya 12 mil yang di ukur dari garis-garis yang menghubungkan titik-titik yang terluar daripada pulau-pulau negara Republik Indonesia akan di tentukan dengan UDD”.

            Ada beberapa pertimbangan yang mendorong pemerintah mengeluarkan pernyataan wilayah perairan Indonesia adalah sebagai berikut:
1)      Bentuk geografi RI sebagai suatu negara kepulauan memiliki sifat dan corak tersendiri yang memerlukan pengaturan sendiri pula
2)      Bagi kesatuan wilayah RI, semua kepulauan dan laut harus dianggap sebagai suatu kesatuan yang bulat
3)      Penetapan batas laut teritorial (1939) tidak sesuai lagi dengan kepentingan keslamatan dan keamanan Negara RI
4)      Setiap negara yang berdaulat berhak dan berkewajiban untuk mengambil tindakan yang di pandangnya perlu untuk melindungi keutuhan dan keselamatan negaranya.












PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN INDONESIA
Di daerah Indonesia yang luas terdapat macam-macam kebudayaan, yang satu berbeda dari yang lain di sebabkan oleh perjalanan yang berbeda. Sebagai mana di ketahui, bahwa unsur sejarah yang menentukan perkembangan kebudayaan Indonesia itu terbagi dalam 5 lapis:
f)       Kebudayaan Indonesia asli
g)      Kebudayaan India
h)      Kebudayaan Islam
i)        Kebudayaan Modern
j)        Kebudayaan Bhineka Tunggal Ika

A.    Kebudayaan Indonesia asli
Tentulah kebudayaan Indonesia asli, sebelum kedatangan kebudayaan India adlah hasil pertumbuhan sejarah yang berbeda-beda di bebagai pulau dan bagian pulau di Indonesia yang luas ini. Di Indonesia terdapat banyak bahasa daerah dan dalam hukum adat pun jelas kelihatan perbedaan yang nyata antara lingkungan hukum adat yang satu dengan yang lain, meskipun banyak perbedaannya antara penjelmaan kebudayaan yang satu dengan yang lain, ciri diri hakikat yang sama diantara kebudayaan-kebudayaan itu sedemikian banyak dan kennyataannya dapat kita menggolongkan sekaliannya pada dasar kebudayaan yang sama.
      Seperti dalam kebudayaan yang bersahaja yang lain  bangsa Indonesia sebelum datang kebudayaan India itu pun dapat dikatakan mempunyai cara berpikir yang kompleks, yaitu besifat keseluruhan dan emosional, yaitu amat dikuasai oleh perasaan. Kepercayaan kepada roh-roh dan tenaga-tenaga yang gaib meresapi seluruh kehidupan, baik kehidupan manusia secara individu, maupun kehidupan masyarakat sebagai keseluruhan.
      Ekonomi, Hukum, Pemerintahan, dan Kesenian bukanlah keaktifan manusia yang terpisah pisah, tetapi semuanya itu erat hubungannya, dimana yang satu mulai dan yang satu berakhir serta semuanya berlaku di bawah naungan anggapan dan konsep-konsep agama. Demikian juga perkawinan, kelahiran dan kematian bukanlah kejadian atas diri manusia secara individu, tetapi seluruh masyarakat berkepentingan kepadanya dan oleh karnanya terikat kepada aturan masyarakat.
      Ciri lain masyarakat Indonesia yang lama ialah berkuasanya nilai solidaritas. Susunan masyarakat merupakan persekutuan yang kecil yang hidup dalam desa atau mengembara dalam lingkungan daerah yang tentu. Persekutuan- Persekutuan itu dapat kita bandingkan dengan repoblik demokrasi yang kecil, kepalanya dipilih oleh orang-orang keturunan cabang suku yang tertua yang mengatur segala keperluan dan kepentingan masyarakat itu dibantu oleh mejelis orang-orang yang tua dalam desa. Keputusa- keputusa yang penting diambil bersama-sama dengan musyawarah.
      Salah satu ciri masyarakat Indonesia asli ialah besarnya pengaruh perhubungan darah. Persekutuan itu terjadi dari satu atau beberapa suku dan perhubungan di dalam maupun di antara suku-suku itu diatur oleh adat. Dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia asli terdapat beberapa corak susunan suku, yang menentukan cara menghitung keturunan, menentukan bentuk perkawinan, hak atas tanah, soal warisan, dan sebagainya.
Kehidupan ekonomi masyarakat yang kecil tentulah amat terbatas. Sebagian besar dari keperluan dan bahan-bahan keperluan manusia masih dapat diambil dengan muudah dari alam yang luas, baik untuk makanan maupun untuk keperluan yang lain seperti ramuan rumah, alat pembakaran, bermacam-macam perkakas, dan obat-obatan. Dalam hubungan ini, jelaslah bahwa baik pertanian maupun peternakan masih sangat terbatas. Orang masih sebagian besar mengambil saja dari sumber alam, baik air maupun darat yang sangat kaya. Dalam suasana ini, tiap-tiap keluarga atau suku atau desa itu dalam arti yang luas masih bersifat autarki.
Kalau kita simpulkan uraian tentang nilai-nilai kebudayaan Indonesia asli, dapat dikatakan bahwa kebudayaan itu dikuasai oleh nilai agama, yang ikuti oleh nilai solidaritas (kebersmaan) dan nilai kesenian. Sedangkan sifatnya dalam demokrasi, nilai kuasa dalam susunan dalam masyarakat adalah lemah. Nilai ilmu lemah karna pemikiran yang belum berkembang, sedangkan perasaan masih terlampau berkuasa dalam menghadapi alam. Nilai ekonomi belum juga berkembang karna kekayaan alam belum timbul. Dalam hubungan ini, teknik tak dapat tumbuh karna orang masih terlampau terpengaruh oleh kepercayaan bahwa kecakapan dan kekuasaan yang sesungguhnya terletak pada yang gaib, baik berupa jiwa maupun berupa tenaga gaib.
B.     Kebudayaan India
Pada permulaan kurun masehi bangsa Indonesia berkenalan dengan kebudayaan Hindu yang datang dari India itu telah lebih maju dari kebudayaan Indonesia asli, tetapi pada pokoknya, kebudayaan Hindu itupun bulat bersahaja dalam arti bahwa dalam kebudayaan itu pun berkuasa agama berdasarkan cara berfikir, komplek dan emosional.
     Dalam kebudayaan Indonesia asli pun susunan pikiran masih kabur dalam selubung mistis dan adat, di India lambat laung timbul pribadi-pribadi yang dengan sadar memikirkan dan mengatur dalam susunan pikirannya tentang roh-roh dan tenaga- tenaga yang gaib, tentang manusia dalam hubungan alam dan masyarakat, tentang bahasa, tentang bangunan-bangunan dan sebagainmya.
     Dalam ajaran karma dan penitisan atau ingkarnasi kelihatan bahwa kepercayaan bangsa yang bersahaja kepada pengembaraan roh yang disebut animisme, dengan sangat berasio dipikirkan sehingga mendapat fungsi etik yang kuat dalam kehidupan. Mesti diakui, bahwa etik yang berasio dan kuat itu membantu memecah massyarakat india menjadi suatu hierarki evolusi inkarnasi berdasarkan kelahiran yang amat kaku, ia tak dapat mengubah nasibnya yang dibawanya waktu lahirnya. Dilihat dari suatu jurusan etik evolusi inkarnasi itu menjadi tiang agung timbuknya suatu sistem kasta dan feodalisme, yang amat kukuh dan kaku, takdapat di ganggu gugat. Orang yang lahir pada tingkat kasta yang tinggi sebagai brahmana atau satria, tak dapat di ganggu gugat dalam kedudukannya berdasarkan kelahirannya.
     Perkembangan rohani dan materi yang terjadi di India  dalam 1000 tahun sebelum masehi yang memberi kedinamisan dalam kehidupan, itu harus dianggap sebagai dorongan dan sebab orang-orang India datang ke pulauan Indonesia sehingga kebudayaan India menjadi faktor yang penting dalam pembentukan kebudayaan Indonesia dan pengaruh itu berjalan lebih dari 1000 tahun lamanya.
     Di Indonesia, sesungguhnya pada waktu itulah tumbuh hukum-hukum yang baru yang terpengaruh oleh hukum-hukum india yanng mengatur soal-soal kerajaan yang besar. Semua itu sejalan dengan timbulnya suatu hirarki kepegawaian Negara yang menjalankan pemerintah dan memegang hukum.puncak dari dari hirarki itu.
C.    Kebudayaan Islam
Pada abad ke 14 masehi, bangsa Indonesia pula berkenalan dengan budaya baru yaitu, kebudayaan Islam atau kebudayaan Arab Islam. Seperti kebudayaan indonesia asli dan hindu,kebudayaan islamitupuun berpusat kepada kepercayaan kepada tenaga yang gaib (Tuhan),yang dalam kebudayaan (Agama) Islam dinamakan Allah.Tetapi berbeda dengan animisme dan dinamisme kepercayaan kebudayaan indonesia asli dan berbeda dengan hierarki dewa dewa dan imanentisme kepercayaan kebudayaan india,Dalam kepercayaan islam ada suatu jarak antara manusia, Allah, dan alam.
      Dari ayat-ayat Alquran, kitab suci agama Islam, Disimpulkan tentang perhubungaan Allah. Allah yang mah kuasa itu adalah asal dan pencipta segala sesuatu. Dicipkakannya alam semesta dan diaturnya segala sesuatu menurut rencana-Nya dan hukum-Nya. Diciptakannya matahari  dan bintang-bintang, diaturnya hujan agar membasahi tanah dan lain-lain. Allah adalah yanng menciptakan, menumbuhkan, memelihara serta menjaga segala bentuk dan tumbuh-tumbuhan dan hewan.
      Dalam perkembangan islam yang cepat sesudah abad pertama hijrah, dalam waktu yang pendek, kebudayaan islam berkenalan dengan filsafat kebudayaan yunani kuno dengan perantaraan terjemahan yang dibuat kedalam bahasa arab. Dengan demikian, kebudayaan islam menjadi pewaris filsafat dan ilmu-ilmu yang bukan hanya diulang-ulang saja, tetapi terus ditumbuhkan dengan pemikiran dan penyelidikan yang bebas, yang dilakukan oleh pemeluk agama Islam maupun oleh pemeluk agama Kristen dan Yahudi yang hidup dalam suasana kebebasan kebudayaan Arab-Islam.
D.    Kebudayaan modern
Kebudayaan modern ini  dapat juga disebut kebudayaan modern Eropa Amerika dan haruslah kita anggap bermula pada zaman Renaissance. Ini terletak pada zaman yunani yang kura kira lima abad sebelum masehi melepaskan diri mereka dari suasana kebudayaan ekspresif yang dikuasai oleh mitos agama dan mulai berpikir dengan bebas tentang  alam semesta dengan penyelidikannya secara teratur berdasarkan tenaga pikiran dan pancaindera. Kebudayaan Yunani ini tersebar, baik ke arah Asia maupun ke arah Eropa, tetapi terutama sekali di sekitar Lautan Tengah.Bangsa Romawi  dapat dianggap sebagai pewarisnya yang pertama, tetapi tidaklah banyak benar yang dapat ditambahkan oleh bangsa Romawi tentang hal filsafat dan kepada warisan kebudayaan Yunani itu.Sumbangan bangsa Romawi terletak dalam nilai kekuasaan yang berupa organisasi pemerintah dan pembentukan hukum hal kemiliteran dan teknologi.Agama kristen pun sekedarnya menerima pengaruh dari kebudayaan Yunani itu.
Sebagaimana diuraikan terdahulu bagaimana usaha menyatukan kepercayaan dan konsep-konsep agama islam dengan warisan Yunani itu, selain daripada memberikan kemajuan filsafat dan ilmu yang amat sangat tinggi pada kebudayaan islam.
Manusia lamnbat laun bertambah lama bertambah percaya kepada rasio atau tenaga berpikirnya, serta kesanggupannya untuk mengets an menguasai alam sekitarnya. Kebenaran agama yang di wahyukan  terus meneruans akan mendapat  serang drai ahli-ahli pikir,seperti Giordano Bruno, Copernicus, serta Galileo dan lain- lain dalam abad ke-16 dan ke-17. Dalam abad-abad berikutnya perjuangan itu di teruskan oleh Linaeus, Darwin, Marx, dan Freud. Dalam abad ke-19 kekuasaan gereja telah amat berkurang sehinngga dapatlah Darwin mengumumkan pikiran-pikirannya dengan tidak membahayakan jiwanya seperti rekan-rekannya yang lain, justru abad ke-18 hal itu tidak mengherankan lagi, karna antara Darwin dan Renaissans terdapat zaman AUFKLAERUNG.
Dapat kita simpulakn bahwa citi-ciri terpenting daripada Ilmu Modern ialah kekuatan disiplin, cara berpikir dan penyelidikannya yang menuju pengetahuan positif dan teliti
E.     Kebudayaan bhinneka tunggal ika
Setelah kita mengikuti sejarah kebudayaan Indonesia dengan perurutan keempat kebudayaan yang berbeda-beda konfigurasinya, dapatlah kita sekarang memahami kesatuan kebudayaan indonesia dengan bermacam-macam penjelmaannya yang biasanya kita sebut Bineka Tunggal Ika.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Manusia adalah mahluk Allah yang paling mulia, di dalam Al-qur’an banyak sekali ayat-ayat Allah yang memulyakan manusia dibandingkan dengan mahluk yang lainnya.Dan dengan adanya ciri-ciri dan sifat-sifat utama yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia menjadikannya makhluk yang terpilih diantara lainnya memegang gelar sebagai khalifah di muka bumi untuk dapat meneruskan,melestarikan,dan memanfaatkan segala apa yang telah Allah ciptakan di alam ini dengan sebaik-baiknya.

Tugas utama manusia adalah beribadah kepada Allah SWT. Semua  ibadah yang kita lakukan dengan bentuk beraneka ragam itu akan kembali kepada kita dan bukan untuk siapa-siapa.Patuh kepada Allah SWT,menjadi khalifah,melaksanakan ibadah,dan hal-hal lainnya dari hal besar sampai hal kecil yang termasuk ibadah adalah bukan sesuatu yang ringan yang bisa dikerjakan dengan cara bermain-main terlebih apabila seseorang sampai mengingkarinya.Perlu usaha yang keras,dan semangat yang kuat ketika keimanan dalam hati melemah,dan pertanggungjawaban yang besar dari diri kita kelak di hari Pembalasan nanti atas segala apa yang telah kita lakukan di dunia.

B.     Saran
Diharapkan kepada para pembaca yang akan lebih mendalami tentang Manusia dan Hajat Hidupnya dapat mengambil Referensi yang lain sehingga dapat membandingkan dengan Referensi yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar